Love Jesus Christ

It's only God

Selasa, 15 Januari 2013

jurnal ekonomi manajemen

 A. Pengertian
- Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner  
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. 
- Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Bambang Riyanto  
Manajemen Keuangan adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. 
  
B. Contoh Jurnal Ekonomi Manajemen  
Berikut ini merupakan contoh kasus Jurnal Ekonomi Manajemen: 
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK RAMBAK “DWIJOYO” DI DESA PENANGGULAN KEC. PEGANDON KAB. KENDAL 
Perusahaan tetap dapat bersaing dipasaran jika dalam mengeluarkan produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, kemudian mengkomunikasikan keunggulan produk kepada konsumen. Seorang konsumen dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya karena kualitas dari produk dan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Mengacu dari kenyataan tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Kerupuk Rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal”. 
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Adakah pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal ? (2) Adakah pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal ? (3) Adakah pengaruh antara kualitas produk dan promosi secara simultan terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal ? 
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal selama penelitian yang berjumlah 3420 orang. Sampel yang diambil adalah sebagian dari populasi, yaitu konsumen kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal yang berprofesi sebagai pedagang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara acak sederhana melalui daftar bilangan random, sehingga setiap elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel yang akan diteliti. Variabel yang ada dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kualitas produk dan promosi, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu keputusan pembelian. 
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode kuesioner (angket) dan metode dokumentasi. Untuk metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara kualitas produk (X1) dan promosi (X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan menggunakan program SPSS dapat diperoleh Fhitung sebesar 12.449 > Ftabel 3.09 dengan taraf signifikansi 5%, sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima, yaitu ada pengaruh positif antara kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal. 
Kesimpulan hasil penelitian adalah ada pengaruh positif antara kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal. Besarnya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian dapat dilihat dari koefisien determinasinya yaitu sebesar 0.316. Hal ini berarti bahwa secara parsial faktor kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 31.6%. Sedangkan koefisien determinasi untuk variabel promosi sebesar 0.128. Hal ini berarti bahwa secara parsial faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 12.8%. Berdasarkan hasil tersebut peneliti memberikan saran yaitu produsen harus dapat mempertahankan kualitas produk agar produk yang dihasilkan tetap menjadi pilihan bagi konsumen. Selain itu perusahaan harus lebih meningkatkan program promosi agar kegiatan promosi yang dilakukan lebih efektif, karena promosi berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan kesukaan konsumen dalam memilih produk, serta untuk memotivasi konsumen dalam mengambil tindakan positif yaitu melakukan keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. 
PENDAHULUAN  
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting sejalan dengan semakin tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang berkualitas menjadikan persaingan semakin ketat dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang. 
Secara umum pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang menyadari bahwa perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian. Perusahaan harus dapat memasarkan barang atau jasa yang diproduksi kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain. Menurut Kotler & Armstrong, (2001:354) kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain. 
Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk dapat bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Hal inilah yang menjadikan peran promosi penting untuk perusahaan. Dengan promosi perusahaan dapat mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tersebut. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran karena dengan promosi bisa membuat konsumen yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi tertarik pada produk tersebut. 
Perusahaan menggunakan promosi untuk memicu transaksi, sehingga konsumen mau membeli suatu merek tertentu serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu promosi mampu merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan promosi tersebut diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering lagi sehingga akan terjadi pembelian ulang dan volume penjualan produk suatu perusahaan akan meningkat. 
Promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan. Agar konsumen bersedia menjadi langganan, mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu. Disinilah perlunya mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan (Endar Sugiyono,2004:17). 
Namun dalam kenyataannya tidak sedikit perusahaan yang tidak melakukan promosi karena keterbatasan modal, contohnya home industri yang ada di desa Penanggulan yang memproduksi makanan ringan berupa kerupuk rambak. Didesa ini ada delapan pengusaha yang bergerak dalam bidang yang sama dan sudah punya daftar merek, salah satu diantaranya yaitu merek “DWIJOYO”. 
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan terdapat beberapa hal yang mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen dalam membeli kerupuk rambak “DWIJOYO”, diantaranya yaitu, konsumen melihat apakah merek produk tersebut legal, kualitas yang terlihat dari awetnya kerenyahan kerupuk, kemasan yang bagus, dan rasa yang enak. Dari pemantauan dapat diketahui penjualan kerupuk rambak “DWIJOYO”, sebagai berikut : 
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penjualan kerupuk rambak “DWIJOYO” tidak selalu mengalami peningkatan setiap bulan. Dalam memasarkan produknya produsen kerupuk rambak hanya membuat selebaran tentang kerupuk rambak yang didalamnya terdapat sejarah singkat, bahan dan alat, juga proses pembuatan kerupuk rambak tersebut. Untuk memasarkan produknya biasanya produsen mengikuti pameran perdagangan untuk mempromosikan produknya. Produsen kerupuk rambak “DWIJOYO” tidak menggunakan strategi bauran promosi. 
Dengan promosi yang baik diharapkan akan terjadi komunikasi antara produsen dengan konsumen. Kemudian dengan adanya komunikasi tersebut diharapkan dapat memperoleh konsumen baru dan mempertahankan konsumen lama, selain itu produsen juga harus dapat memberikan kepuasan, pelayanan yang memikat dan memahami kebutuhan konsumen. 
Pelayanan yang dapat memuaskan konsumen akan berdampak terjadinya pembelian berulang-ulang yang berarti akan terjadi peningkatan penjualan (sale). Dengan pelayanan yang baik dapat menciptakan kepuasan dan loyalitas konsumen serta membantu menjaga jarak dengan pesaing (Kotler, 1999:297). Jika perusahaan tidak dapat memenuhi maka akan menimbulkan ketidakpuasan. Biasanya pelanggan menilai kepuasan atau ketidakpuasan terhadap suatu produk dengan cara membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya. 
Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini berjudul "PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK RAMBAK "DWIJOYO" DI DESA PENANGGULAN KEC. PEGANDON KAB. KENDAL". 
Perumusan Masalah 
1. Adakah pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal? 
2. Adakah pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal? 
3. Adakah pengaruh antara kualitas produk dan promosi secara simultan terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal? 
LANDASAN TEORI 
Produk 
Produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. 
Menurut Kotler & Armstrong (2001:354) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah: 
a. Merek (branding) 
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler & Armstrong, 2001:360). Dalam penelitian ini keputusan nama merek menggunakan nama keluarga karena usaha industri ini masih tergolong dalam industri rumah tangga dan merupakan usaha yang turun temurun 
b. Pengemasan (packing) 
Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. Dalam penelitian ini pengemasan terdiri dari tiga ukuran, yaitu: 
1) ukuran kardus besar 1/2 kg (500 gram)  
2) ukuran kardus kecil 1/4 kg (250 gram)  
3) ukuran besar kemasan plastik (Barang Sortir/BS) 
c. Kualitas Produk (Product Quality)  
Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan. Dalam penelitian ini yang menjadi kualitas produk yaitu daya tahan kerenyahan kerupuk selama satu bulan dan rasa yang khas dari kerupuk rambak 
Promosi  
Menurut Martin L. Bell dalam Basu Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Sedangkan menurut William G. Nikels dalam bukunya Basu Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. 
Menurut Kotler & Armstrong variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima, yaitu:  
a. Periklanan (advertising)  
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. 
b. Penjualan Personal (personal selling)  
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. 
c. Promosi penjualan (sales promotion)  
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. 
d. Hubungan masyarakat (public relation)  
Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun "citra perusahaan" yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan. 
e. Pemasaran langsung (direct marketing)  
Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung. 
Keputusan Pembelian  
Keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. 
Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam sebuah model di bawah ini (Philip Kotler dan AB. Susanto, 1999; 251): 
Kerangka Berfikir  
Kerangka berfikir menggambarkan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu pengaruh produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak. Suatu keputusan pembelian dapat terjadi karena adanya produk yang unggul dan adanya promosi yang baik. Keunggulan produk dalam hal ini dapat diwujudkan dalam merek yang sudah dikenal, pengemasan yang baik, kualitas dan rasa dari produk. Selain keunggulan produk juga didukung dengan promosi yang baik yaitu melalui periklanan (advertising), penjualan perseorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promosion), hubungan masyarakat (public relation), dan pemasaran langsung (direct marketing). 
Dengan adanya keunggulan produk dan promosi yang baik, maka diharapkan konsumen akan melakukan keputusan pembelian dan juga melakukan pembelian ulang. Dari uraian diatas, jelas bahwa kualitas produk dan promosi akan mempengaruhi keputusan pembelian. Hubungan itu dapat dilihat dalam bagan berikut: 
Hipotesis  
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64). Berdasarkan landasan teori diatas maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 
Ha : β ≠ 0 
1. Diduga ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal. 
2. Diduga ada pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal. 
3. Diduga ada pengaruh antara kualitas produk dan promosi secara simultan terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal. 
METODE PENELITIAN 
1. Variabel Penelitian 
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002: 96). Dalam penelitian ini terdapat 2 ( dua ) variabel bebas ( X ) dan satu variabel terikat ( Y ). 
Variabel Bebas / Independent Variabel ( X )  
Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang diselidiki pengaruhnya. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 
1. Produk ( X1 )  
Yaitu hasil akhir dari proses produksi yang berupa barang atau jasa yang dapat ditawarkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Dengan indikatornya meliputi merek, pengemasan, kualitas dan rasa dari produk. 
2. Promosi ( X2 )  
Yaitu arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran dengan indikatornya yaitu periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. 
Variabel Terikat / Dependent Variabel ( Y )  
Variabel terikat adalah gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dari penelitian ini adalah keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO". 
  
3. Metode Analisis Data  
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu instrumen dan kesimpulan. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda. 
Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara produk ( X1 ) dan promosi (X2) terhadap keputusan pembelian ( Y ). Selain itu untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat 
Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 
Y = a + b1X1 + b2X2 + ei 
Keterangan:  
Y = variabel keputusan pembelian  
a = bilangan konstanta  
b1 = koefisien regresi produk 
 b2 = koefisien regresi promosi 
 X1 = produk 
 X2 = promosi 
 ei = variabel lain yang tidak diteliti 
( Algifari, 2000: 62 ) 
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis harus melewati beberapa uji kebenaran antara lain adalah sebagai berikut: 
  
Uji Simultan 
Uji F, yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel bebas secara bersama-sama ( simultan ) terhadap variabel terikat. Apabila hasil perhitungan F hitung < F tabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel dari model regresi tidak mampu menjelaskan variabel terikat. Sebaliknya jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi linier berganda mampu menjelaskan variabel terikat. 
Koefisian Determinasi, yaitu untuk mencari besarnya koefisien determinasi dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 
Uji Parsial  
Uji t, yaitu uji untuk mempengaruhi pengaruh variabel-variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.  
Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, dengan demikian variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat yang ada dalam model. Sebaliknya apabila t hitung < T tabel, maka Ho diterima, dengan demikian variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau dengan kata lain tidak ada pengaruh antara dua variabel yang diuji (Algifari, 2000: 32). 
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 
Analisis Statistik  
Analisis Regresi Linier Berganda  
Berdasarkan perhitungan regresi linier berganda dengan menggunakan alat komputer program SPSS sebagaimana terdapat dalam lampiran diperoleh persamaan garis linier berganda sebagai berikut : 
Y = 14.078 + 0.324 X1 + 0.124 X2 + ei 
Dalam persamaan regresi tersebut diketahui bahwa konstantanya adalah 14.078. Hal ini berarti bahwa apabila tidak ada kualitas produk (X1) dan promosi ( X2 ) dan faktor-faktor lain maka didapat skor untuk keputusan pembelian itu sendiri sebesar 14.078. 
Koefisien regresi X1 ( 0.324 ) berarti jika kulaitas produk skornya naik satu point maka variabel keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” ( Y ) akan naik 0.324 point dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. Jadi semakin berkualitasnya produk kerupuk rambak “DWIJOYO” maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen pada produk kerupuk rambak "DWIJOYO". 
Koefisien regresi X2 ( 0.124 ) berarti jika promosi skornya naik satu point maka variabel keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" ( Y ) akan naik 0.124 point dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. Jadi semakin gencarnya promosi yang dilakukan maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen pada produk kerupuk rambak "DWIJOYO". 
Uji Simultan 
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel pada tingkat kepercayaan 5%. Apabila F hitung > F tabel maka semua variabel bebas berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. 
Untuk mengetahui apakah pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat signifikan atau tidak digunakan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS diperoleh F hitung sebesar 12.449 sedangkan F tabel dengan tingkat signifikansi 5% diketahui F tabel sebesar 3.09, dengan membandingkan F hitung dengan F tabel diketahui bahwa F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel kualitas produk dan promosi berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada pengaruh yang positif dan signifikan ( nyata ) antara kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal diterima. 
Untuk melihat hubungan antara variabel kualitas produk dan variabel promosi terhadap keputusan pembelian dapat dilihat dari nilai koefisien keseluruhan / multiple ( R ) yakni sebesar 0.452. Selanjutnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi ( R2 ) secara keseluruhan diperoleh hasil sebesar 0.204. Ini berarti presentase pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal sebesar 20.4 % sedangkan sisanya sebesar 70.6 % dipengaruhi oleh variabel lain selain kualitas produk dan promosi yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal rendah. 
Uji Parsial 
Uji ini untuk mengetahui kemaknaan variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan probabilitas dengan taraf signifikansi 5 % ( 0.05 ). Apabila dari perhitungan diperoleh probabilitas < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa varibel kualitas produk dan promosi dapat menerangkan variabel keputusan pembelian secara terpisah. Sebaliknya apabila dari perhitungan diperoleh probabilitas > 0.05 maka dapat dikatakan varibel kualitas produk dan promosi tidak dapat menerangkan variabel keputusan pembelian secara terpisah. 
Berdasarkan perhitungan komputer dengan program SPPS diketahui koefisien regresi secara parsial untuk variabel kualitas produk 0.324 dan bertanda positif. Ini berarti bahwa semakin berkualitasnya produk kerupuk rambak "DWIJOYO" maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen pada produk kerupuk rambak "DWIJOYO". Selain itu diperoleh probabilitas untuk variabel kualitas produk sebesar 0.001 dibandingkan dengan signifikansi 5 % sehingga tampak bahwa 0.001 < 0.05. Artinya secara parsial variabel kualitas produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Selain itu diketahui bahwa nilai thitung untuk variabel kualitas produk sebesar 3.280 adalah > dari pada nilai ttabel sebesar 1.98. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada pengaruh yang positif dan signifikansi ( nyata ) dari kualitas produk terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal diterima. 
Sedangkan besarnya koefisien regresi secara parsial untuk variabel promosi sebesar 0.124 dan bertanda positif. Hal ini berarti semakin gencarnya promosi yang dilakukan maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen pada produk kerupuk rambak "DWIJOYO". Selain itu diperoleh probabilitas untuk variabel promosi sebesar 0.009 dibandingkan dengan signifikansi 5 % sehingga tampak bahwa 0.009 < 0.05. Artinya secara parsial variabel promosi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Sedangkan untuk nilai thitung dari variabel promosi sebesar 2.266 adalah > dari nilai ttabel sebesar 1.98. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada pengaruh yang positif dan signifikan ( nyata ) dari promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal diterima. 
Selain itu perlu juga dicari besarnya hubungan secara parsial antara kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal, dimana diketahui koefisien korelasi ( r ) untuk variabel kualitas produk sebesar 0.324 dan untuk variabel promosi sebesar 0.124 Maka besarnya koefisien determinasi secara parsialnya ( r2 ) masing-masing untuk variabel kualitas produk sebesar 0.316 ( 31.6 % ) dan untuk variabel promosi sebesar 0.128 ( 12.8 % ). Hal ini berarti bahwa secara parsial faktor kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 31.6 %. Sedangkan faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 12.8 %. 
Pembahasan Hasil Penelitian 
Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis yang diangkat atas dasar teori-teori yang digunakan disebutkan bahwa faktor kualitas produk dan promosi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan ( nyata ) terhadap faktor keputusan pembelian, dalam penelitian ini yaitu keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. 
Jadi jika kualitas produk terjamin dan melakukan promosi yang baik maka konsumen akan tertarik untuk membeli sehingga tingkat penjualan meningkat maka keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” tinggi. Namun sebaliknya jika kualitas produk tidak terjamin dan tidak melakukan kegiatan promosi yang baik maka tingkat keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" akan cenderung rendah atau kurang. Hal itu terjadi karena kualitas produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen untuk memutuskan pembelian. 
Kualitas produk juga dapat dijadikan sebagai dorongan seorang konsumen untuk melakukan tindakan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO". Sebelum mengambil keputusan untuk membeli, konsumen akan melihat apakah produk tersebut berkualitas, pelayanan yang diberikan dapat memuaskan konsumen, produk kerupuk yang rasanya enak, gurih, kerenyahan yang tahan lama, pengemasan yang baik dan merek yang sudah terkenal. Perusahaan yang dapat mempertahankan kualitas produk akan dapat bersaing dipasaran, mempunyai pelanggan yang loyal dan dapat meningkatkan volume penjualan produk. 
Dalam penelitian Endar Sugiyono menyatakan bahwa, kualitas produk yang tinggi semata-mata belum dapat menjamin kelancaran penjualan dan meningkatkan volume penjualan. Oleh karena itu harus didasari bahwa promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan. Karena dengan promosi orang akan tahu tentang keunggulan produk yang ditawarkan ( Endar Sugiyono, 2004 : 27 ). 
Promosi merupakan suatu alat yang digunakan dalam menjalankan program pemasaran. Promosi adalah kegiatan untuk memperkenalkan kebaikan, manfaat tambahan, harga yang murah dan sebagainya kepada konsumen dan calon konsumen ( Swasta dan Irawan, 1990 : 394 ). 
Tujuan promosi adalah memberikan informasi yang memperkuat kesadaran dan pengetahuan tentang produk atau jasa yang dipasarkan, untuk mendorong terjadinya peningkatan permintaan akan suatu produk dari konsumen, menambah keuntungan bagi perusahaan karena produkya disukai konsumen sehinga volume pejualan meningkat, perusahaan dapat melakukan deferiensiasi produk karena keuntungan meningkat, dapat menstabilkan volume penjualan. Selain itu, promosi juga berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan kesukaan konsumen dalam memilih produk suatu perusahaan, serta untuk memotivasi konsumen untuk mengambil tindakan positif yaitu melakukan keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. 
Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa variabel kualitas produk dan variabel promosi mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian. Hal ini bisa diketahui dari uji yang dilakukan baik secara simultan maupun secara parsial dari tiap variabel yang mempengaruhi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya kesesuaian atau kecocokan dengan teori bahwa keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh faktor kualitas produk dan faktor promosi, walaupun hasil dari penelitian menunjukkan besarnya atau sumbangsih faktor kualitas produk dan faktor promosi termasuk dalam tingkatan yang rendah. 
Secara parsial variabel kualitas produk mempunyai pengaruh yang signifikan ( nyata ) sebesar 0.001 sehingga bila terjadi perubahan pada variabel ini akan mempengaruhi variabel keputusan pembelian. Untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian melalui variabel kualitas produk dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan kualitas produk, memberikan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen, mempertahankan rasa dari produk, melakukan pengemasan yang baik, dan tidak mengganti nama atau merek produk yang sudah dikenal konsumen. Hal-hal diatas merupakan beberapa alternatif yang bisa ditempuh. 
Variabel promosi secara parsial juga mempunyai pengaruh yang sinifikan ( nyata ) sebesar 0.009 sehingga bila terjadi perubahan pada variabel ini akan mempengaruhi variabel keputusan pembelian. Untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian melalui variabel promosi dapat dilakukan dengan cara lebih meningkatkan kegiatan promosi yang saat ini dilakukan maupun dengan melaksanakan terobosan-terobosan baru kaitannya dengan maksud agar calon konsumen lebih mengenal produk tersebut dan akhirnya mereka membeli kemudian menjadi pelanggan tetap. Selain itu untuk menjaga agar pelanggan tetap loyal, maka perusahaan harus tetap mempertahankan kualitas produk agar produk yang dihasilkan tersebut tetap menjadi pilihan bagi konsumen. Usaha mempertahankan kualitas tersebut dapat dilakukan dengan tetap mempergunakan bahan baku yang berkualitas dan peningkatan alat-alat produksi yang lebih baik dan bersih. 
PENUTUP 
Simpulan 
Berdasarkan data dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 
1. Ada pengaruh yang signifikan antara produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. 
2. Besarnya pengaruh yang diberikan produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal sebesar 20.4%. 
3. Dari hasil ini membuktikan bahwa faktor produk dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. Namun tidak hanya produk dan promosi saja yang dijadikan sebagai pertimbangan konsumen dalam membeli barang tetapi juga ditentukan oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. 
Saran 
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan menyampaikan saran-saran sebagai berikut: 
1. Bagi Konsumen  
Sebelum memilih produk kerupuk rambak yang akan dibeli hendaknya konsumen lebih teliti dalam hal kualitas karena kualitas merupakan jaminan bahwa produk itu baik dan layak untuk dikonsumsi. 
2. Bagi Produsen  
o Untuk tetap mempertahankan kualitas produk, sebaiknya produsen memberikan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen, mempertahankan rasa dari produk, melakukan pengemasan yang baik, dan tidak mengganti nama atau merek produk yang sudah dikenal konsumen. Hal-hal diatas merupakan beberapa alternatif yang bisa ditempuh. 
o Produsen diharapkan lebih meningkatkan kegiatan-kegiatjan dalam berpromosi yang pada saat ini dilakukan maupun dengan melakukan terobosan-terobosan baru. Kaitannya dengan semakin mengenalkan produk kepada kosumen dengan maksud agar konsumen lebih mengenal produk tersebut dan akhirnya mereka membeli kemudian menjadi pelangan tetap. Selain itu untuk menjaga agar pelanggan tetap loyal, maka produsen harus tetap mempertahankan kualitas produk agar produk yang dihasilkan tersebut tetap menjadi pilihan bagi konsumen. Usaha mempertahankan kualitas tersebut dapat dilakukan dengan tetap mempergunakan bahan baku yang berkualitas dan peningkatan alat-alat produksi yang lebih baik dan bersih


DITULIS OLEH:

NAMA KELOMPOK
BRIAN R M MUNTU (29210011)
DANIELPONGONDIAN PET5ERSON(21210675)
OKTARISA