PEREKONOMIAN INDONESIA
ERA ORDE LAMA ( 1945 - 1966 ):
Perekonomian berkembang kurang menggembirakan :
• Kehidupan politik tidak stabil ( pergantian kabinet )
• Defisit anggaran belanja negara terus meningkat ( cetak uang baru > inflasi - sejak 1955- )
• Nasionalisasi perusahaan asing - 1951 / 1958 ( UU No 78 / 1958 tentang Investasi Asing > tutupnya Bursa Efek Jakarta > pelarian kapital )
• Hilangnya pangsa pasar ( gula, karet alam dll ) dalam perdagangan internasional ( ekspor < 10% PDB > neraca pembayaran tertekan > depresiasi rupiah )
• Kejanggalan sistem moneter ( Bank merupakan hasil nasionalisasi termasuk BI ( De Javasche bank ), BI ( 1953 ) berfungsi : (1) menstabilkan nilai mata uang (2) mengatur sirkulasi uang (3) mengawasi dan mengembangkan perbankan dan kredit, memasok kredit / premi kepada pemerintah sebesar 30% dari penerimaan pemerintah - 1957/58, sistem pengendalian kurs.
Peralihan kepemimpinan akibat pemberontakan PKI.
Ekonomi kacau :
• Ketidak-mampuan memenuhi kewajiban utang LN ( >US $ 2milyar )
• Penerimaan ekspor hanya setengah dari pengeluaran impor
• Ketidak-berdayaan mengendalikan anggaran belanja dan memungut pajak
• Laju inflasi tinggi (30-50% perbulan)
• Sarana dan prasarana ekonomi yang buruk
Prioritas kebijakan ekonomi:
1. Memerangi inflasi
2. Mencukupkan stok pangan (beras)
3. Merehabilitasi prasarana perekonomian
4. Meningkatkan ekspor
5. Menediakan /menciptakan lapangan kerja
6. Mengundang kembali investasi asing