A. Pengertian
- Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta
penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
- Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Bambang Riyanto
Manajemen Keuangan adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya
yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha
untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
B. Contoh Jurnal Ekonomi Manajemen
Berikut ini merupakan contoh kasus Jurnal Ekonomi Manajemen:
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK RAMBAK “DWIJOYO” DI DESA
PENANGGULAN KEC. PEGANDON KAB. KENDAL
Perusahaan tetap dapat bersaing dipasaran jika dalam mengeluarkan produk
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, kemudian
mengkomunikasikan keunggulan produk kepada konsumen. Seorang konsumen
dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya karena kualitas dari produk dan promosi
yang dilakukan oleh perusahaan. Mengacu dari kenyataan tersebut peneliti
tertarik melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kualitas Produk dan
Promosi terhadap Keputusan Pembelian Kerupuk Rambak “DWIJOYO” di Desa
Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal”.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Adakah
pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak
“DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal ? (2) Adakah
pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO”
di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal ? (3) Adakah pengaruh
antara kualitas produk dan promosi secara simultan terhadap keputusan
pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon
Kab. Kendal ?
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen kerupuk rambak
“DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal selama
penelitian yang berjumlah 3420 orang. Sampel yang diambil adalah
sebagian dari populasi, yaitu konsumen kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa
Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal yang berprofesi sebagai pedagang.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple
Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara acak sederhana
melalui daftar bilangan random, sehingga setiap elemen populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel
yang akan diteliti. Variabel yang ada dalam penelitian ini ada dua yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian
ini yaitu kualitas produk dan promosi, sedangkan variabel terikat dalam
penelitian ini yaitu keputusan pembelian.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode kuesioner
(angket) dan metode dokumentasi. Untuk metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat yaitu antara kualitas produk (X1) dan promosi (X2)
terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan menggunakan program SPSS dapat
diperoleh Fhitung sebesar 12.449 > Ftabel 3.09 dengan taraf
signifikansi 5%, sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima, yaitu ada
pengaruh positif antara kualitas produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon
Kab. Kendal.
Kesimpulan hasil penelitian adalah ada pengaruh positif antara kualitas
produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO”
di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal. Besarnya pengaruh
kualitas produk terhadap keputusan pembelian dapat dilihat dari
koefisien determinasinya yaitu sebesar 0.316. Hal ini berarti bahwa
secara parsial faktor kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan
pembelian sebesar 31.6%. Sedangkan koefisien determinasi untuk variabel
promosi sebesar 0.128. Hal ini berarti bahwa secara parsial faktor
promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 12.8%.
Berdasarkan hasil tersebut peneliti memberikan saran yaitu produsen
harus dapat mempertahankan kualitas produk agar produk yang dihasilkan
tetap menjadi pilihan bagi konsumen. Selain itu perusahaan harus lebih
meningkatkan program promosi agar kegiatan promosi yang dilakukan lebih
efektif, karena promosi berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan kesukaan
konsumen dalam memilih produk, serta untuk memotivasi konsumen dalam
mengambil tindakan positif yaitu melakukan keputusan pembelian terhadap
produk yang ditawarkan.
PENDAHULUAN
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting sejalan dengan semakin
tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang
berkualitas menjadikan persaingan semakin ketat dalam lingkungan bisnis
yang terus berkembang.
Secara umum pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang menyadari
bahwa perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian.
Perusahaan harus dapat memasarkan barang atau jasa yang diproduksi
kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.
Menurut Kotler & Armstrong, (2001:354) kualitas produk merupakan
senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya
perusahaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh dengan pesat,
dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari
perusahaan yang lain.
Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk dapat
bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak
alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli
suatu produk yang ditawarkan. Hal inilah yang menjadikan peran promosi
penting untuk perusahaan. Dengan promosi perusahaan dapat
mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Keunggulan-keunggulan dari
produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik
untuk mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu
produk tersebut. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting
dalam manajemen pemasaran karena dengan promosi bisa membuat konsumen
yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran
dan menjadi tertarik pada produk tersebut.
Perusahaan menggunakan promosi untuk memicu transaksi, sehingga konsumen
mau membeli suatu merek tertentu serta mendorong tenaga penjualan untuk
secara agresif menjualnya. Selain itu promosi mampu merangsang
permintaan akan suatu produk. Dengan promosi tersebut diharapkan
konsumen mau mencoba produk tersebut dan mendorong konsumen yang sudah
ada agar membeli produk lebih sering lagi sehingga akan terjadi
pembelian ulang dan volume penjualan produk suatu perusahaan akan
meningkat.
Promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu
perusahaan. Agar konsumen bersedia menjadi langganan, mereka terlebih
dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang diproduksi
oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut
jika kurang yakin terhadap barang itu. Disinilah perlunya mengadakan
promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan pengaruh
positif terhadap meningkatnya penjualan (Endar Sugiyono,2004:17).
Namun dalam kenyataannya tidak sedikit perusahaan yang tidak melakukan
promosi karena keterbatasan modal, contohnya home industri yang ada di
desa Penanggulan yang memproduksi makanan ringan berupa kerupuk rambak.
Didesa ini ada delapan pengusaha yang bergerak dalam bidang yang sama
dan sudah punya daftar merek, salah satu diantaranya yaitu merek
“DWIJOYO”.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan terdapat beberapa hal yang
mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen dalam membeli kerupuk
rambak “DWIJOYO”, diantaranya yaitu, konsumen melihat apakah merek
produk tersebut legal, kualitas yang terlihat dari awetnya kerenyahan
kerupuk, kemasan yang bagus, dan rasa yang enak. Dari pemantauan dapat
diketahui penjualan kerupuk rambak “DWIJOYO”, sebagai berikut :
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penjualan kerupuk rambak
“DWIJOYO” tidak selalu mengalami peningkatan setiap bulan. Dalam
memasarkan produknya produsen kerupuk rambak hanya membuat selebaran
tentang kerupuk rambak yang didalamnya terdapat sejarah singkat, bahan
dan alat, juga proses pembuatan kerupuk rambak tersebut. Untuk
memasarkan produknya biasanya produsen mengikuti pameran perdagangan
untuk mempromosikan produknya. Produsen kerupuk rambak “DWIJOYO” tidak
menggunakan strategi bauran promosi.
Dengan promosi yang baik diharapkan akan terjadi komunikasi antara
produsen dengan konsumen. Kemudian dengan adanya komunikasi tersebut
diharapkan dapat memperoleh konsumen baru dan mempertahankan konsumen
lama, selain itu produsen juga harus dapat memberikan kepuasan,
pelayanan yang memikat dan memahami kebutuhan konsumen.
Pelayanan yang dapat memuaskan konsumen akan berdampak terjadinya
pembelian berulang-ulang yang berarti akan terjadi peningkatan penjualan
(sale). Dengan pelayanan yang baik dapat menciptakan kepuasan dan
loyalitas konsumen serta membantu menjaga jarak dengan pesaing (Kotler,
1999:297). Jika perusahaan tidak dapat memenuhi maka akan menimbulkan
ketidakpuasan. Biasanya pelanggan menilai kepuasan atau ketidakpuasan
terhadap suatu produk dengan cara membandingkan kinerja atau hasil yang
dia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini berjudul "PENGARUH
KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK RAMBAK
"DWIJOYO" DI DESA PENANGGULAN KEC. PEGANDON KAB. KENDAL".
Perumusan Masalah
1. Adakah pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian kerupuk
rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal?
2. Adakah pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal?
3. Adakah pengaruh antara kualitas produk dan promosi secara simultan
terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa
Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal?
LANDASAN TEORI
Produk
Produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan.
Menurut Kotler & Armstrong (2001:354) beberapa atribut yang
menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:
a. Merek (branding)
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk
atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk
pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk.
Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk
itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah
keberhasilan yang besar pada produk (Kotler & Armstrong, 2001:360).
Dalam penelitian ini keputusan nama merek menggunakan nama keluarga
karena usaha industri ini masih tergolong dalam industri rumah tangga
dan merupakan usaha yang turun temurun
b. Pengemasan (packing)
Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau
pembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan merancang dan membuat
wadah atau pembungkus suatu produk. Dalam penelitian ini pengemasan
terdiri dari tiga ukuran, yaitu:
1) ukuran kardus besar 1/2 kg (500 gram)
2) ukuran kardus kecil 1/4 kg (250 gram)
3) ukuran besar kemasan plastik (Barang Sortir/BS)
c. Kualitas Produk (Product Quality)
Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan
kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk
meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total
Quality Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan
pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan. Dalam
penelitian ini yang menjadi kualitas produk yaitu daya tahan kerenyahan
kerupuk selama satu bulan dan rasa yang khas dari kerupuk rambak
Promosi
Menurut Martin L. Bell dalam Basu Swasta dan Irawan (1990:349) promosi
adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong
permintaan. Sedangkan menurut William G. Nikels dalam bukunya Basu
Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah arus informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Menurut Kotler & Armstrong variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima, yaitu:
a. Periklanan (advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi
dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
b. Penjualan Personal (personal selling)
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
c. Promosi penjualan (sales promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
d. Hubungan masyarakat (public relation)
Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan,
membangun "citra perusahaan" yang baik dan menangani atau menyingkirkan
gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.
e. Pemasaran langsung (direct marketing)
Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung.
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah
tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen
benar-benar membeli.
Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam sebuah
model di bawah ini (Philip Kotler dan AB. Susanto, 1999; 251):
Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir menggambarkan pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat yaitu pengaruh produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian kerupuk rambak. Suatu keputusan pembelian dapat terjadi karena
adanya produk yang unggul dan adanya promosi yang baik. Keunggulan
produk dalam hal ini dapat diwujudkan dalam merek yang sudah dikenal,
pengemasan yang baik, kualitas dan rasa dari produk. Selain keunggulan
produk juga didukung dengan promosi yang baik yaitu melalui periklanan
(advertising), penjualan perseorangan (personal selling), promosi
penjualan (sales promosion), hubungan masyarakat (public relation), dan
pemasaran langsung (direct marketing).
Dengan adanya keunggulan produk dan promosi yang baik, maka diharapkan
konsumen akan melakukan keputusan pembelian dan juga melakukan pembelian
ulang. Dari uraian diatas, jelas bahwa kualitas produk dan promosi akan
mempengaruhi keputusan pembelian. Hubungan itu dapat dilihat dalam
bagan berikut:
Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2002: 64). Berdasarkan landasan teori diatas maka dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ha : β ≠ 0
1. Diduga ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal.
2. Diduga ada pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk
rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal.
3. Diduga ada pengaruh antara kualitas produk dan promosi secara
simultan terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa
Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal.
METODE PENELITIAN
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002: 96). Dalam penelitian ini
terdapat 2 ( dua ) variabel bebas ( X ) dan satu variabel terikat ( Y
).
Variabel Bebas / Independent Variabel ( X )
Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang diselidiki
pengaruhnya. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1. Produk ( X1 )
Yaitu hasil akhir dari proses produksi yang berupa barang atau jasa yang
dapat ditawarkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Dengan indikatornya meliputi merek, pengemasan, kualitas dan rasa dari
produk.
2. Promosi ( X2 )
Yaitu arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran dengan indikatornya yaitu periklanan,
penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan
pemasaran langsung.
Variabel Terikat / Dependent Variabel ( Y )
Variabel terikat adalah gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi
variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dari penelitian ini adalah
keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO".
3. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah
hasil penelitian guna memperoleh suatu instrumen dan kesimpulan. Adapun
metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
linier berganda.
Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara produk ( X1 ) dan
promosi (X2) terhadap keputusan pembelian ( Y ). Selain itu untuk
mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat
Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + ei
Keterangan:
Y = variabel keputusan pembelian
a = bilangan konstanta
b1 = koefisien regresi produk
b2 = koefisien regresi promosi
X1 = produk
X2 = promosi
ei = variabel lain yang tidak diteliti
( Algifari, 2000: 62 )
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis harus melewati beberapa uji kebenaran antara lain adalah sebagai berikut:
Uji Simultan
Uji F, yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh antara
variabel-variabel bebas secara bersama-sama ( simultan ) terhadap
variabel terikat. Apabila hasil perhitungan F hitung < F tabel maka
Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel dari model regresi
tidak mampu menjelaskan variabel terikat. Sebaliknya jika F hitung > F
tabel maka Ho ditolak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel
bebas dari model regresi linier berganda mampu menjelaskan variabel
terikat.
Koefisian Determinasi, yaitu untuk mencari besarnya koefisien determinasi dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji Parsial
Uji t, yaitu uji untuk mempengaruhi pengaruh variabel-variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, dengan demikian variabel
bebas dapat menjelaskan variabel terikat yang ada dalam model.
Sebaliknya apabila t hitung < T tabel, maka Ho diterima, dengan
demikian variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau
dengan kata lain tidak ada pengaruh antara dua variabel yang diuji
(Algifari, 2000: 32).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik
Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan perhitungan regresi linier berganda dengan menggunakan alat
komputer program SPSS sebagaimana terdapat dalam lampiran diperoleh
persamaan garis linier berganda sebagai berikut :
Y = 14.078 + 0.324 X1 + 0.124 X2 + ei
Dalam persamaan regresi tersebut diketahui bahwa konstantanya adalah
14.078. Hal ini berarti bahwa apabila tidak ada kualitas produk (X1) dan
promosi ( X2 ) dan faktor-faktor lain maka didapat skor untuk keputusan
pembelian itu sendiri sebesar 14.078.
Koefisien regresi X1 ( 0.324 ) berarti jika kulaitas produk skornya naik
satu point maka variabel keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” (
Y ) akan naik 0.324 point dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.
Jadi semakin berkualitasnya produk kerupuk rambak “DWIJOYO” maka
semakin tinggi keputusan pembelian konsumen pada produk kerupuk rambak
"DWIJOYO".
Koefisien regresi X2 ( 0.124 ) berarti jika promosi skornya naik satu
point maka variabel keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" ( Y )
akan naik 0.124 point dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. Jadi
semakin gencarnya promosi yang dilakukan maka semakin tinggi keputusan
pembelian konsumen pada produk kerupuk rambak "DWIJOYO".
Uji Simultan
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara
bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan
membandingkan antara F hitung dengan F tabel pada tingkat kepercayaan
5%. Apabila F hitung > F tabel maka semua variabel bebas berpengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Untuk mengetahui apakah pengaruh secara simultan antara variabel bebas
terhadap variabel terikat signifikan atau tidak digunakan uji F.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS diperoleh F hitung
sebesar 12.449 sedangkan F tabel dengan tingkat signifikansi 5%
diketahui F tabel sebesar 3.09, dengan membandingkan F hitung dengan F
tabel diketahui bahwa F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya variabel kualitas produk dan promosi berpengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel keputusan pembelian. Dengan
demikian hipotesis yang berbunyi ada pengaruh yang positif dan
signifikan ( nyata ) antara kualitas produk dan promosi terhadap
keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan
Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal diterima.
Untuk melihat hubungan antara variabel kualitas produk dan variabel
promosi terhadap keputusan pembelian dapat dilihat dari nilai koefisien
keseluruhan / multiple ( R ) yakni sebesar 0.452. Selanjutnya dengan
melihat besarnya koefisien determinasi ( R2 ) secara keseluruhan
diperoleh hasil sebesar 0.204. Ini berarti presentase pengaruh kualitas
produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO"
di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal sebesar 20.4 %
sedangkan sisanya sebesar 70.6 % dipengaruhi oleh variabel lain selain
kualitas produk dan promosi yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kualitas produk dan
promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa
Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal rendah.
Uji Parsial
Uji ini untuk mengetahui kemaknaan variabel bebas terhadap variabel
terikat. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan
probabilitas dengan taraf signifikansi 5 % ( 0.05 ). Apabila dari
perhitungan diperoleh probabilitas < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa
varibel kualitas produk dan promosi dapat menerangkan variabel keputusan
pembelian secara terpisah. Sebaliknya apabila dari perhitungan
diperoleh probabilitas > 0.05 maka dapat dikatakan varibel kualitas
produk dan promosi tidak dapat menerangkan variabel keputusan pembelian
secara terpisah.
Berdasarkan perhitungan komputer dengan program SPPS diketahui koefisien
regresi secara parsial untuk variabel kualitas produk 0.324 dan
bertanda positif. Ini berarti bahwa semakin berkualitasnya produk
kerupuk rambak "DWIJOYO" maka semakin tinggi keputusan pembelian
konsumen pada produk kerupuk rambak "DWIJOYO". Selain itu diperoleh
probabilitas untuk variabel kualitas produk sebesar 0.001 dibandingkan
dengan signifikansi 5 % sehingga tampak bahwa 0.001 < 0.05. Artinya
secara parsial variabel kualitas produk mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian. Selain itu diketahui bahwa nilai thitung untuk
variabel kualitas produk sebesar 3.280 adalah > dari pada nilai
ttabel sebesar 1.98. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada
pengaruh yang positif dan signifikansi ( nyata ) dari kualitas produk
terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa
Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal diterima.
Sedangkan besarnya koefisien regresi secara parsial untuk variabel
promosi sebesar 0.124 dan bertanda positif. Hal ini berarti semakin
gencarnya promosi yang dilakukan maka semakin tinggi keputusan pembelian
konsumen pada produk kerupuk rambak "DWIJOYO". Selain itu diperoleh
probabilitas untuk variabel promosi sebesar 0.009 dibandingkan dengan
signifikansi 5 % sehingga tampak bahwa 0.009 < 0.05. Artinya secara
parsial variabel promosi mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian. Sedangkan untuk nilai thitung dari variabel promosi sebesar
2.266 adalah > dari nilai ttabel sebesar 1.98. Dengan demikian
hipotesis yang berbunyi ada pengaruh yang positif dan signifikan ( nyata
) dari promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di
Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal diterima.
Selain itu perlu juga dicari besarnya hubungan secara parsial antara
kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak
"DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal,
dimana diketahui koefisien korelasi ( r ) untuk variabel kualitas produk
sebesar 0.324 dan untuk variabel promosi sebesar 0.124 Maka besarnya
koefisien determinasi secara parsialnya ( r2 ) masing-masing untuk
variabel kualitas produk sebesar 0.316 ( 31.6 % ) dan untuk variabel
promosi sebesar 0.128 ( 12.8 % ). Hal ini berarti bahwa secara parsial
faktor kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar
31.6 %. Sedangkan faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan
pembelian sebesar 12.8 %.
Pembahasan Hasil Penelitian
Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis yang diangkat
atas dasar teori-teori yang digunakan disebutkan bahwa faktor kualitas
produk dan promosi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan (
nyata ) terhadap faktor keputusan pembelian, dalam penelitian ini yaitu
keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan
Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal.
Jadi jika kualitas produk terjamin dan melakukan promosi yang baik maka
konsumen akan tertarik untuk membeli sehingga tingkat penjualan
meningkat maka keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” tinggi.
Namun sebaliknya jika kualitas produk tidak terjamin dan tidak melakukan
kegiatan promosi yang baik maka tingkat keputusan pembelian kerupuk
rambak "DWIJOYO" akan cenderung rendah atau kurang. Hal itu terjadi
karena kualitas produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
konsumen untuk memutuskan pembelian.
Kualitas produk juga dapat dijadikan sebagai dorongan seorang konsumen
untuk melakukan tindakan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO". Sebelum
mengambil keputusan untuk membeli, konsumen akan melihat apakah produk
tersebut berkualitas, pelayanan yang diberikan dapat memuaskan konsumen,
produk kerupuk yang rasanya enak, gurih, kerenyahan yang tahan lama,
pengemasan yang baik dan merek yang sudah terkenal. Perusahaan yang
dapat mempertahankan kualitas produk akan dapat bersaing dipasaran,
mempunyai pelanggan yang loyal dan dapat meningkatkan volume penjualan
produk.
Dalam penelitian Endar Sugiyono menyatakan bahwa, kualitas produk yang
tinggi semata-mata belum dapat menjamin kelancaran penjualan dan
meningkatkan volume penjualan. Oleh karena itu harus didasari bahwa
promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu
perusahaan. Karena dengan promosi orang akan tahu tentang keunggulan
produk yang ditawarkan ( Endar Sugiyono, 2004 : 27 ).
Promosi merupakan suatu alat yang digunakan dalam menjalankan program
pemasaran. Promosi adalah kegiatan untuk memperkenalkan kebaikan,
manfaat tambahan, harga yang murah dan sebagainya kepada konsumen dan
calon konsumen ( Swasta dan Irawan, 1990 : 394 ).
Tujuan promosi adalah memberikan informasi yang memperkuat kesadaran dan
pengetahuan tentang produk atau jasa yang dipasarkan, untuk mendorong
terjadinya peningkatan permintaan akan suatu produk dari konsumen,
menambah keuntungan bagi perusahaan karena produkya disukai konsumen
sehinga volume pejualan meningkat, perusahaan dapat melakukan
deferiensiasi produk karena keuntungan meningkat, dapat menstabilkan
volume penjualan. Selain itu, promosi juga berfungsi untuk mempengaruhi
sikap dan kesukaan konsumen dalam memilih produk suatu perusahaan, serta
untuk memotivasi konsumen untuk mengambil tindakan positif yaitu
melakukan keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa variabel kualitas
produk dan variabel promosi mempunyai pengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian. Hal ini bisa diketahui dari uji yang dilakukan baik
secara simultan maupun secara parsial dari tiap variabel yang
mempengaruhi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya
kesesuaian atau kecocokan dengan teori bahwa keputusan pembelian dapat
dipengaruhi oleh faktor kualitas produk dan faktor promosi, walaupun
hasil dari penelitian menunjukkan besarnya atau sumbangsih faktor
kualitas produk dan faktor promosi termasuk dalam tingkatan yang
rendah.
Secara parsial variabel kualitas produk mempunyai pengaruh yang
signifikan ( nyata ) sebesar 0.001 sehingga bila terjadi perubahan pada
variabel ini akan mempengaruhi variabel keputusan pembelian. Untuk dapat
meningkatkan keputusan pembelian melalui variabel kualitas produk dapat
dilakukan dengan tetap mempertahankan kualitas produk, memberikan
pelayanan yang dapat memuaskan konsumen, mempertahankan rasa dari
produk, melakukan pengemasan yang baik, dan tidak mengganti nama atau
merek produk yang sudah dikenal konsumen. Hal-hal diatas merupakan
beberapa alternatif yang bisa ditempuh.
Variabel promosi secara parsial juga mempunyai pengaruh yang sinifikan (
nyata ) sebesar 0.009 sehingga bila terjadi perubahan pada variabel ini
akan mempengaruhi variabel keputusan pembelian. Untuk dapat
meningkatkan keputusan pembelian melalui variabel promosi dapat
dilakukan dengan cara lebih meningkatkan kegiatan promosi yang saat ini
dilakukan maupun dengan melaksanakan terobosan-terobosan baru kaitannya
dengan maksud agar calon konsumen lebih mengenal produk tersebut dan
akhirnya mereka membeli kemudian menjadi pelanggan tetap. Selain itu
untuk menjaga agar pelanggan tetap loyal, maka perusahaan harus tetap
mempertahankan kualitas produk agar produk yang dihasilkan tersebut
tetap menjadi pilihan bagi konsumen. Usaha mempertahankan kualitas
tersebut dapat dilakukan dengan tetap mempergunakan bahan baku yang
berkualitas dan peningkatan alat-alat produksi yang lebih baik dan
bersih.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan data dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh yang signifikan antara produk dan promosi terhadap
keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan
Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal.
2. Besarnya pengaruh yang diberikan produk dan promosi terhadap
keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan
Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal sebesar 20.4%.
3. Dari hasil ini membuktikan bahwa faktor produk dan promosi
berpengaruh terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di
Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. Namun tidak hanya
produk dan promosi saja yang dijadikan sebagai pertimbangan konsumen
dalam membeli barang tetapi juga ditentukan oleh faktor lain yang tidak
diungkap dalam penelitian ini.
Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan menyampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Konsumen
Sebelum memilih produk kerupuk rambak yang akan dibeli hendaknya
konsumen lebih teliti dalam hal kualitas karena kualitas merupakan
jaminan bahwa produk itu baik dan layak untuk dikonsumsi.
2. Bagi Produsen
o Untuk tetap mempertahankan kualitas produk, sebaiknya produsen
memberikan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen, mempertahankan rasa
dari produk, melakukan pengemasan yang baik, dan tidak mengganti nama
atau merek produk yang sudah dikenal konsumen. Hal-hal diatas merupakan
beberapa alternatif yang bisa ditempuh.
o Produsen diharapkan lebih meningkatkan kegiatan-kegiatjan dalam
berpromosi yang pada saat ini dilakukan maupun dengan melakukan
terobosan-terobosan baru. Kaitannya dengan semakin mengenalkan produk
kepada kosumen dengan maksud agar konsumen lebih mengenal produk
tersebut dan akhirnya mereka membeli kemudian menjadi pelangan tetap.
Selain itu untuk menjaga agar pelanggan tetap loyal, maka produsen harus
tetap mempertahankan kualitas produk agar produk yang dihasilkan
tersebut tetap menjadi pilihan bagi konsumen. Usaha mempertahankan
kualitas tersebut dapat dilakukan dengan tetap mempergunakan bahan baku
yang berkualitas dan peningkatan alat-alat produksi yang lebih baik dan
bersih
DITULIS OLEH:
NAMA KELOMPOK
BRIAN R M MUNTU (29210011)
DANIELPONGONDIAN PET5ERSON(21210675)
OKTARISA